Sabtu, 09 April 2011

Kebanyakan Diracunin

Saya manggut-manggut mendengar cerita teman saya dalam suatu obrolan ringan. Katanya, "kalau di kampung tetangga, berita-berita yang membuat masyarakat sedih, putus asa, tidak semangat atau berita-berita kejahatan yang melukai perasaan akan diminimalisir habis-habisan. Porsinya akan dibuat seminim mungkin. Tetapi, kalau berita tentang prestasi, kebanggaan, hal-hal yang menggembirakan dan membuat semangat akan diblow up sedemikian rupa sehingga memenuhi pikiran dan angan-angan masyarakat".  Beda banget dengan di kampung saya dalam hati saya merenung

Sedikit banyak berita-berita, informasi dan tayangan-tayangan akan mengendap dalam pikiran masyarakat. Dapat dibayangkan kalau berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun informasi yang banyak kita terima adalah tentang kejahatan dan pelakunya yang di luar prikemanusiaan, para koruptor yang menghabiskan uang negara dengan gampangnya, para penipu kelas teri atau penipu kelas kakap bak selebritis dadakan. Informasi yang buruk itu bagai racun, dan kalau sudah kebanyakan hasil akhirnya pasti akan mati rasa, mati asa, mati perasaan pada masyarakat.

Sudah saatnya kita hentikan informasi-informasi buruk informasi-informasi yang buruk meracuni masyarakat, dan sudah saatnya kita sadar bahwa kita sudah Kebanyakan Diracunin.

0 komentar:

Posting Komentar

"Saya tunggu komentar yang membangun, terima kasih atas komentarnya"