Rabu, 26 Mei 2010

Keterbatasan Yang Anugerah

Coba kita bayangkan bila mata kita tidak terbatas penglihatannya. Sudah pasti ramai sekali mata kita melihat kuman-kuman menempel dan berterbangan di sekitar kita, atau kalau kita lihat ke atas langit sepertinya ngeri sekali melihat batu-batu angkasa berterbangan menuju bumi kita.

Begitu pula dengan telinga kita bila bila tak ada batas pendengarannya. Akan bising sekali kita mendengar suara yang rendah ataupun suara yang tinggi.

Jadi bersyukurlah keterbatasan yang anugerah.

0 komentar:

Posting Komentar

"Saya tunggu komentar yang membangun, terima kasih atas komentarnya"