Bingung juga saya memikirkan jargon yang satu ini, begitu hebat dan angkuhnya manusia sampai-sampai menyamakan suaranya dengan suara Tuhan. Manusia adalah tempat segala kesalahan dan dosa. Lalu bagaimana bisa menyamakan suaranya dengan Tuhan.
Di suatu negara akan diberlakukan peraturan yang melarang minuman keras. Dari segi kesehatan, jelas minuman keras itu membahayakan kesehatan yang meminumnya. Tetapi rakyat suatu negara tersebut tidak menyetujuinya. Akhirnya dibatalkannya peraturan tersebut atas nama Suara Rakyat.
Rakyat bergembira sekali atas nama Suara Rakyat berhasil memilih pemimpinnya dan berharap akan mendapat keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran. Tetapi beberapa waktu kemudian rakyat kecewa ternyata pemimpin yang mereka pilih jauh dari apa yang mereka harapkan.
Masih yakinkah kita bahwa suara rakyat itu suara Tuhan?
wakil rakyat seharusnya merakyat ,..,
BalasHapustapi mereka cuma mengumbar janji tanpa bukti
bener banget tuh,,, wakil yang dipilih oleh rakyat mestinya bisa berbaur dengan masyarakat sehingga mengerti akan penderitaan yang dirasakan oleh rakyat,,,,
BalasHapus