Senin, 25 April 2011

Pluralisme

Merinding juga menghayati pemaknaan kalimat-kalimat "Semua jalan setapak itu berbeda-beda, namun menuju ke arah yang sama: mencari satu hal yang sama dengan satu tujuan yang sama, yaitu Tuhan." “Dengan nama Allah, Tuhan Pengasih, Tuhan Penyayang, Tuhan segala agama”.

Allah mengutus para nabi dan para rasul untuk menunjukkan, menerangkan, dan mengembalikan manusia ke "Jalan Yang Satu", yaitu "Jalan Tauhid, Jalan Mengesakan Tuhan". 

Apakah Allah mengutus para nabi dan para rasul untuk mengatakan "Menyembah manusia itu sama saja dengan menyembah Allah", "Menyembah binatang itu sama saja dengan menyembah Allah", "Menyembah matahari itu sama juga dengan menyembah Allah", "Menyembah benda-benda sama juga menyembah Allah". Maha Suci Allah dari perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan seperti itu.

Dan hanya ada "Satu Jalan" untuk  menuju-Nya, selain itu adalah "Jalan hawa nafsu manusia belaka". Maha Suci Allah, "Tuhan Segala Manusia".

6 komentar:

  1. saya yg orang awam memang tak bisa memahmi jalan pikiran pelaku plurarisme,pertanyaan, mengapa orang pintar suka mempermainkan umatnya sendiri.

    mampir kang ke blog ane,he

    BalasHapus
  2. Memang sudah seharusnya pluralisme di negeri kita ini di arahkan ke satu tujuan yaitu hanyalah kepada Allah swt. Namun faktanya, pluralisme itu sendirilah yang telah membawa kita ke arah permasalahan yang kian kompleks..

    Salam kenal sob..maaf ane lancang udah ngomentarin,,he.. kalau ada waktu saya undang untuk mampir ke laman blog saya...

    BalasHapus
  3. Saya juga sedikit-sedikit nulis soal pluralitas ini, Pak.hehee
    Allah memang tuhan segala manusia, bahakn juga Ia Tuhan segala mahluk.

    BalasHapus
  4. kata2nya bagus bgt, bingung mau bilang apa, cma bisa buat penyemangat :)

    BalasHapus
  5. Waw.. nice post..
    cuma kata-kata ya jangan terlalu ribet.. kan sayang kalo tidak di mngerti..

    iya, mas PLURALISME itu paham yang sesat dan menyesatkan.. Masa semua Agama dibilang bener..

    Dalam Islam tidak ada Pluralisme, karena Allah menegaskan bahwa Agama yang diridhoi di sisi-Nya hanyalah Islam. Tapi meski begitu, Islam mengakui PLURALITAS (keberagaman)... jadi ketika islam berkuasa maka, tetep ada orang2 non-muslim, dan mereka dibiarkan dalam keyakinan mereka sendiri..

    kata sirah nabawi sih begitu.. hehehe

    BalasHapus
  6. PLURALISME memang selama ini menjadi sumber masalah, kedamaian & kerukunan yang dijanjikan hanya sebatas fatamorgana, karena memang konsep dasarnya sudah menyimpang

    "Semua jalan setapak itu berbeda-beda, namun menuju ke arah yang sama: mencari satu hal yang sama dengan satu tujuan yang sama, yaitu Tuhan." “Dengan nama Allah, Tuhan Pengasih, Tuhan Penyayang, Tuhan segala agama"

    Toleransi dalam beragama seharusnya tidak menyentuh dasar-dasar agama, mencampur-adukkan aqidah.. kita sekarang harus mencontoh kehidupan nabi dalam mengelola keberagaman agama di Madinah seperti yang beliau deklarasikan dalam "Piagam Madinah"

    Saling bertoleransi dalam keberagaman dengan tanpa menyinggung faktor teologis..

    BalasHapus

"Saya tunggu komentar yang membangun, terima kasih atas komentarnya"